Minggu, 27 Oktober 2019

Tugas Piutang Dan Persedian, Akuntansi Perpajakan, Akuntansi 3 2017


KELOMPOK 1
Kelas               : Akuntansi 3/2017
Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan

BAB PIUTANG USAHA
SOAL NOMOR 1
Mengapa perusahaan harus menyajikan terpisah antara piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan piutang usaha pihak ke-3 di dalam laporan keuangan ?
Penyelesaian :
Karena adanya hubungan istimewa dikhawatirkan terjadinya praktrek transfer princing. Sehingga apabila terjadi utang-piutang antara pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang harus disajikan dalam akun rekening tersendiri dan transaksi diperhitungkan berdasarkan harga wajar.

SOAL NOMOR 9
Jelaskan aspek peraturan perpajakan yang menjadi dasar untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang perusahaan (pada akhir tahun 2011 dibentuk cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp. 25.000.000,00).
Penyelesaian :
Peraturan untuk pencadangan atau pembentukan cadangan piutang secara umum piutang tak tertagih menurut perpajakan dibolehkan sesuai dengan pasal 6 ayat 1 UU PPh dengan syarat sebagai berikut :
1.      Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2.      Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jendral Pajak;
3.      Telah diserahkan perkara penagihan kepada pengadilan negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dengan debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus atau adaya pengakuan dari debitur bahwa utang nya telah dihapuskan untuk jumlah uang tertentu;
4.      Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k UU PPh.
Dengan menggunakan metode sebagai berikut :
1.      Metode hapus langsung
2.      Metode penyisihan
3.      Metode sedekah

BAB PERSEDIAAN
SOAL NOMOR 12
PT APO adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha retail. Berikut ini adalah data yang menyangkut persediaan PT APO selama bulan Maret 2012 (dalam Rp) yaitu :
          ·            Persediaan awal (cost)                                    : 40.000.000
          ·            Persediaan awal (retail)                                   : 45.000.000
          ·            Pembelian (cost)                                  : 60.000.000
          ·            Pembelian (retail)                                : 67.500.000
          ·            Ongkos angkut (cost)                          : 6.000.000
          ·            Ongkos angkut (retail)                                    : 1,125 x ongkos angkut (cost)
          ·            Potongan pembelian (cost)                  :5% dari pembelian (cost)
          ·            Potongan pembelian (retail)                : 2.250.000
          ·            Retur pembelian (cost)                                    : ongkos angkut (retail)
          ·            Retur pembelian (retail)                                  : purchase allowance (cost) + purchase allowance (retail)
          ·            Purchase allowance (cost)                   : purchase return (cost) 3:5
          ·            Purchase allowance (retail)                 : 1.750.000
          ·            Penjualan (retail)                                 : 62.900.000
          ·            Retur penjualan (retail)                                   : 15% dari penjualan (retail)
Diminta : Hitunglah nilai persediaan akhir PT APO per 31 Maret 2012 pada harga pokoknya (cost)
Penyelesaian :
Persediaan awal (cost)                        = 40.000.000
Pembelian (cost)                      = 60.000.000 +
                                                  100.000.000
Ongkos angkut (cost)              = 6.000.000
Potongan pembelian (cost)      = 3.000.000
Retur pembelian (cost)            = 6.750.000  +
                                                  15. 750.000
Nilai persediaan akhir             = 100.000.000 – 15.750.000
                                                = 84.250.000

KELOMPOK  2

BAB PIUTANG USAHA
2. Apakah Yang di maksud dengan wesel tagih ?
Jawab :
Wesel tagih merupakan wesel yang dapat ditagihkan kepada perusahaan lain yang memiliki utang kepada perusahaan kita.
Wesel tagih adalah dokumen piutang yang di keluarkan oleh pihak perusahaan lain  yang belum bisa membayar  pada saat penyerahan barang terjadi.
10. PT.Dion Leasing yang bergerak dalam bidang industri sewa guna usaha dengan hak opsi, pada tahun 2011 bermaksud untuk membentuk dana cadangan piutang tak tertagih.Saldo awal piutang sebesar Rp 500.000.000 dan saldo akhir piutang sebesar Rp 750.000.000 .Berapakah maksimal dana cadangan  piutang tak tertagih yang dapat di bentuk PT Dion Leasing  untuk tahun pajak 2011.
Jawab :
Besarnya dana cadangan piutang tak tertagih yang dapat di bebankan sebagai biaya maksimum sebesar 2,5 % dari rata rata saldo awal dan akhir piutang
( Maksimum = 2,5 % x ( saldo awal piutang + saldo akhir piutang )
Maksimum =2,5%  x ( 500.000.000 + 750.000.000)
                 = Rp 31.250.000
Jadi maksimal dana cadangan piutang tak tertagih yang dapat di bentuk PT Dion Leasing adalah Rp 31.250.000

BAB PERSEDIAAN
11. PT Pearl adalah perusahaan yang menjual  peralatan selam. Tahun ini mengalami musibah kebakaran sehingga sebagian besar persediaan barang rusak terbakar.
Berikut ini adalah data sebelum kebakaran tanggal 3 april  2012 dalam ribuan rupiah, yaitu :
·         Persediaan barang dagang awal = 85.000
·         Pembelian = penjualan + 1/ 2 retur pembelian
·         Ongkos angkut pembelian =9000
·         Retur pembelian = 10% X persediaan barang dagang awal
·         Potongan pembelian = 7000
·         Penjualan = 100.000
·         Retur penjualan = 11,5 % X ( penjualan – persediaan barang dagang awal )
·         Potongan penjualan = 8.275
·         Persediaan barang dagang yang selamat =32.500
Diminta
Hitunglah  nilai kerugian PT Pearl atas barang dagang terbakar apabila perusahaan menggunakan metode laba bruto ,jika diharapkan :
a)      Laba Bruto sebesar 20 % dari HPP
b)      Laba bruto sebesar 15 % dari penjualan
Jawab :
a)      Laba Bruto sebesar 20% dari HPP
Persediaan yang terbakar
·         Jumlah barang tersedia dijual
Persediaan awal                                                                      85.000
Pembelian                                           
(Penjualan+1/2 Retur Pembelian)
(100.000+((1/2)(10% x Persediaan brg awal))
(100.000+4.250)                                                                     104.250
                                                                                                189.250


·         Laba Kotor
20% x Jumlah Penjualan
20% x 100.000 = 20.000
·         Harga Pokok Penjualan
Penjualan – Laba Kotor
100.000 – 20.000 = 80.000

b)      Laba bruto sebesar 15 % dari penjualan
Persediaan brg awal                                                                             85.000
Pembelian Bersih
(Penjualan + ½ Retur Pembelian)
(100.000+((1/2)(10% x Persediaan brg awal))
(100.000+4.250)                                                                                 104.250
Barang Tersedia Untuk Dijual                                                            189.250
Harga Pokok Penjualan
15% x 100.000 = 15.000
Hpp= 100.000 – 15.000                                                                        85.000
Persediaan Akhir                                                                                 104.250
Persediaan Yang Masih Ada
15% x 32.500                                                                                          4.875
Penjualan yang terbakar                                                                        99.375          

NAMA KELOMPOK 3

Mata kuliah Akuntasi Perpajakan
1.      Piutang usaha soal no 3 dan 11
2.      Persediaan soal no 10
Soal 3 piutang usaha
Bagaimana penyajian piutang dalam laporan keuangan
Jawab : penyajian
f/p =>   jenis jenis uatama piutang baik dineraca / di ctatan atas laporan keuangan
ð  Laporkan piutang jangka pendek dalam kelompok aset lancar
ð  Sajikan jumlah  kotor piutang serta cadangannya
i/s => laporkan biaya rugi piutang dan biaya layana kredit sebagai biaya penjualan
ð  Laporkan pendapatan bunga dalam kelompok pendapatan lain lain dalam seksi nonoporasi
Analisis
                                    Average net                 account receivable
            Net credit sales : accounts receivable = turnover
            $14.901           : $861 + 726 / 2          = 18.8 times
Rasio perputaran piutang usaha digunakan untuk :
ð  Menilai likuiditas piutang
ð  Menghitung berapa kali rata rata perusahaan menerima pelunasan piutang selama satu periode
Analisis
                                    Accounts receivable    average collection
            Days in year : turn over                      = period in days         
            365 days       : 18.8 times                    = 19.4 days
Rata rata periode penerimaan piutang dalam 1 hari
ð  Digunakan untuk menilai efektifitas kebijakan kredit dan penagihan
ð  Periode penerimaan seharusnya tidak melebihi kebijakan jangka waktu kredit
Soal no 11 piutang usaha
Pt noel mempunyai saldo piutang usaha dan dana cadang piutang tidak tertagih sebesar rp. 231.000.000 dan Rp. 27.500.000 kartu piutang usaha setiap pelanggan, th 2012 adalah sbb : (dalam rupiah)
                                                            Pt Apple
17 jan       120.000.000
25 mei      70.000.000
18 nov       50.000.000
19 des       65.000.000


Total 550.000.000
8 feb 100.000.000    
22 jun 55.000.000              6 bulan
10 des 90.000.000  

PT . Cappucino
8 jan     72.000.000
19 mei  51.000.000
8 sep     69.000.000

Total      Rp. 364.000.000
19 mar   52.000.000
20 mei    41.000.000          5 bulan
10 okt    79.000.000

PT. Monica
31 okt   117.000.000       



Total    Rp. 219.000.000
20 nov    57.000.000
12 des    45.000.000               3 bulan




PT Cherry
18 feb    95.000.000
20 agt    70.000.000


Total Rp 290.000.000
18 april   75.000.000
19 sept    50.000.000

PT Espresso
19 jun   147.000.000
18sept   100.000.000
10 okt    72.000.000
9 des     51.000.000

Total Rp. 658.000.000
12 jul   40.000.000
24 okt   18.000.000
12 nov   68.000.000



PT Queen
12 mei    40.000.000
18 jun     23.000.000
23 jul      17.000.000


Total Rp.146.000.000


Syarat kredit adalah 5/10, 11/60. Presentase atau estimasi piutang tak tertagih berdasarkan , golongan umur adalah
Belum jatuh tempo
1-30 hari
31-60hari
61-90hari
>90 hari
5%
15%
25%
35%
45%
Umur piutang                          presentase





Jawab :                                                                                      1 bulan          lewat jatuh      tempo
No rek
Nama debitor
Saldo piutang
Belum jatuh tempo
1-30hari
31-60 hari
61-90 hari
>90 hari
1.
2.

3.
4.
5.
6.
Pt apple
Pt cappucino
Pt monica
Pt Cherry
Pt Espresso
Pt Queen








Rp.231.000.000








-
-
-

-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
Rp.550.000
Rp.360.000

Rp.219.000
Rp.290.000
Rp.658.000
Rp.148.000

Rp.2.225

Taksiran = >90 hari = 2.225 x 45% = Rp. 1.001,25
Jadi, tabel diatas menunjukan skedul umur piutang usaha untuk PT Noel per tanggal 31 desember 2010





Soal no 10 Persediaan
Dalam melakukan perhitungan persediaan akhir th 2011 , perusahaan menggunakan metode FIFO . berikut adalah data transaksi selama th 2017
(dalam rupiah)
Tgl
deskripsi
unit
Harga/unit
01/01/11
12/02/11
21/03/11
11/06/11
09/08/11
21/09/11
Saldo awal
Beli
Jual
Beli
Beli
jual
1.000
1.500
2.200
450
2.300
500
4000
5000
6000
5.500
4.500
7.500

Berapa Nilai akhir th 2011
Jawab : jadi , nilai persediaan akhir th sebesar 41,275
tgl

pembelian
penjualan
persediaan
unit
Harga / unit
Total harga
unit
Harga/unit
Total harga
unit
Harga/unit
Total harga
01-02
12-02
21-03
11-06
09-08
21-09

-
1.500
-
450
2.300
-

-
5.000
-
5.500
4.500
-
-
7.500
-
5.500
4.500
-
-
-
2.200
-
-
500
-
-
6.000
-
-
7.500
-
-
13.200
-
-
3.750
1.000
1.500
2.200
450
2.300
500

4.000
5.000
6.900
5.500
4.500
7.500
4.000
7.500
13.200
2.475
10.350
3.750


KELOMPOK 4
Kelas               : Akuntansi 3 2017
Mata Kuliah    : Akuntansi Perpajakan

BAB PIUTANG USAHA
SOAL NOMOR 4
Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan/cadangan piutang tak tertagih?
Jawab:
Dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan piutang tak tertagih kerana berbeda dengan peraturan yang lebih menekankan pada keadaan senyatanya dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut. Dalam akuntansi komersial, hal ini dapat dianggap lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga perusahaan dapat menghapus dan membebankannya pada cadangan yang dimaksud.

Sumber :

SOAL NOMOR 12
Sebuah Perusahaan asuransi kerugian PT Multi Asuransi Raya secara komersial di akhir tahun 2010 membentuk cadangan klaim asuransi sebesar Rp. 45.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut.
·         Klaim yang sudah selesai diproses (besarnya kerugian serta klaim yang akan dibayarkan telah dihitung dan disetujui oleh kedua belah pihak) tetapi belum dilakukan pembayaran adalah sebesar Rp. 15.000.000.000
·         Klaim yang belum selesai diproses (sudah dilaporkan oleh tertanggung tetapi jumlah klaimnya masih dalam proses) sebesar Rp. 25.000.000.000
·         Klaim yang berhubungan dengan adanya peristiwa yang telah terjadi dan telah diumumkan di media elektronik dan massa namun belum dilaporkan oleh tertanggung sebesar Rp. 5.000.000.000
Berapakah cadangan klaim asuransi yang dapat dijadikan biaya pada tahun 2010.
Jawab :
ü  Rp. 15.000.000.000 + Rp. 25.000.000.000 = Rp. 40.000.000.000
ü  Rp.   5.000.000.000 tidak dapat dibebankan sebagai cadangan klaim.
Perlu juga ditegaskan bahwa perkiraan besarnya cadangan klaim yang sedang dalam proses dihitung dengan memperhatikan besarnya tanggungan maksimum sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian polis.
Sumber :

BAB PERSEDIAAN
SOAL NOMOR 9
Jelaskan dari peraturan perpajakan yang mendasarinya dalam hal:
a.       Dalam mencatat persediaannya, perusahaan menggunakan metode penilaian harga rata-rata dengan saldo persediaan akhir per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 20.000.000.000, apabila dinilai dengan harga pasar, nilai persediaan akhir menjadi sebesar Rp. 22.5000.000.
b.      Dalam pencatatan persediaan, perusahaan menggunakan metode FIFO dengan saldo akhir per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 250.000.000. Apabila persediaan tersebut dinilai dengan harga rata-rata nilai persediaan akhir menjadi sebesar Rp. 260.000.000 dan apabila dinilai dengan harga pasar nilai persediaan akhir menjadi sebesar Rp 225.000.000.
c.       Dalam saldo akhir persediaan termasuk di dalamnya beban penurunan nilai persediaan sebesar Rp. 25.000.000 dan telah menjadi beban dalam laporan keuangan.
d.      Pada akhir tahun, perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan Rp. 15.000.000 karena harga pasar yang ada di gudang terjadi penurunan. Perusahaan menggunakan metode nilai rata-rata.


Jawab :
a.       perusahaan menggunakan penilaian harga rata, pasal 10 ayat 6.. disitu disebutkan hanya terdapat dua metode penilaian persediaan yang bisa dilakukan oleh Wajib Pajak, yaitu metode rata-rata (average method) dan metode Fisrt In First Out (FIFO).
jika dinilai dengan harga pasar, yang tidak sesuai dengan pasal 10 ayat 6, pada saat tax audit, pihak fiskus akan melakukan koreksi, jika atas koreksi tersebut menimbulkan kurang bayar PPh, maka akan kena denda 2% dari pajak yang kurang dibayar
b.      Wajib Pajak hanya boleh memilih salah satu metode penilaian persediaan barang dalam pembukuannya yaitu rata-rata tertimbang (Weighted Average) atau First In First Out (FIFO) dan berlaku untuk tahun-tahun berikutnya.
Namun Wajib Pajak dapat menggunakan metode penilaian persediaan barang dalam pembukuannya selain metode rata-rata tertimbang (Weighted Average) atau First In First Out (FIFO) sepanjang mendapat persetujuan Dirjen Pajak
c.       Terkait dengan penuruna sementara nilai persediaan yang terjadi pada saat akhir tahun pembukuan, ketentuan pajak tidak mengakui adanya antisipasi kerugian. Hal ini di karenakam bahwa pajak cenderung berdasarkan pada fakta riil.
d.      Pajak akan mengakui besarnya kerugian pada saat persediaan tersebut benar-benar mengalami penurunan nilai sewaktu dijual. Akuntansi komersial mengakui adanya antisipasi kerugian atas penurunan nilai persediaan yang terjadi pada saat akhir tahun pembukuan.

Sumber  :
Hery,S.E.,M.Si.Tahun2014.akuntansiperpajakan.Penerbit:Grasindo

KELOMPOK 5
Jawabannya soal:
5. Syarat-syarat yang ditetapkan agar biaya kerugian penghapusan piutang tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto adalah sbb :

telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.


8.a
Tgl
Pembelian
Penjualan
Saldo persediaan
01/01/11
--
-
300unit @Rp 2.000= Rp 600.000
02/04/11
200 unit @ Rp 2.250 = Rp 450.000
-
300 unit @ Rp 2.000
200 unit @ Rp 2.250
= Rp1.050.000
25/05/11
-
400 unit : 200 unit @Rp 2.250 = Rp 450.000
200 unit @ Rp 2.000 = Rp 400.000
100 unit @Rp 2.000 = Rp 200.000
20/08/11
150 unit @ Rp 2.500= Rp 375.000
-
100 unit @ Rp 2.000
150 unit @ Rp 2.500
= Rp 575.000
21/10/11
125 unit @ Rp 3.500 = Rp 437.500
-
100 unit @ Rp 2.000
150 unit @ Rp 2.500
125 unit @ Rp 3.500
= Rp 1.012.500
02/11/11
200 unit @ Rp 2.600 = Rp 520.000
-
100 unit @ Rp 2.000
150 unit @ Rp 2.500
125 unit @ Rp 3.500
200 unit @ Rp 2.600
= Rp 1. 532.500

HPP persediaan akhir dari PT...
100 unit @ Rp 2.000 = Rp 200.000
150 unit @ Rp 2.500 = Rp 375.000
125 unit @ Rp 3.500 = Rp 437.500
200 unit @ Rp 2.600 =Rp  520.000+
                                       Rp 1. 532.500



 Sistem pencatatan PT Ninoy menggunakan sistem  perputal
Tgl
Keterangan
Debit
Kredit
01/01/11
Persediaan barang dagang
Ikhtisar laba/rugi
600.000
-
-
600.000
02/04/11
Persediaan barang dagang
Kas/Bank/hutang dagang
450.000
-
-
450.000
25/05/11
Kas/bank/piutang dagang
                 Penjualan
HPP
       Persediaan barang dagang
1.400.000
-
850..000
-
-
1.400.000
-
850.000
20/08/11
Persediaan barang dagang
      Kas/bank/ hutang dagang
375.000
-
-
375.000
21/10/11
Persediaan barang dagang
Kas/bank/hutang dagang
437.500
-
-
437.500
02/11/11
Persediaan barang dagang
Kas/bank/hutang dagang
520.000
-
-
520.000

B. Menurut ketentuan perpajakan , penilaian persediaan tidak di perbolehkan menggunakan metode FIFO. Jika PT Ninoy tetap ingin menggunakan sistem perpatual, lebih baik menggunakan metode Avarage atau metode FIFO yang sesuai dengan ketentuan perpajakan.
;Persediaan
1. Persediaan menurut SAK-ETAP
Dalam SAK-ETAP yang di atur oleh IAI (2009:52), persediaan adalah aset untuk di jual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi untuk kemudian di jual,atau dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk di gunakan dalam proses produksi atau pembelian kerja. Persediaan merupakan aset yang di miliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam perusahaan dagang maupun dalam perusahaan manufaktur yang membutuhkan proses produksi

KELOMPOK 6

Soal 4.
Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknnya penyisihan/cadangan piutang tak tertagih
Jawaban:karena dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihann piutang tak tertagih karena berbedah dengan peraturan perpajakan yang lebih menekankan pada keadan seyatanya dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut ,dalam akuntansi komersial ,hal ini diangap  lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga perusahaanya dapat menghapus dan membebankan nya pada cadangan yang dimaksud
Soal 12
Sebuah perusahaan asuransi kerugian PT.Multi Asurannsi Raya secara komersial diakhir tahun 2010 membentuk cadangan klaim asuransi sebesar rp.45.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut
·         Klaim yang sudah selesai diproses(besarnay kerugian serta klaim yang akan dibayarkan telah dihitung dan disetujui oleh kedua belah pihak) tetapi beban dilakukan pembayaran adalah sebesar Rp.15.000.000.000
·         Klaim yang belum selesa di peroses(sudah dilaporkan oleh tertanggung tetapi jumlah klaimnya masih dalam proses sebesar Rp25.000.000.000
·         Klaim yang berhubungandengan adanya perestiwa yang telah terjadi dan telah diumumkan di media elektronik dan massa namunbelum dilaporkan oleh tertanggung sebesar Rp5.000.000.000
Berapakah cadangan klaim asuransiyang dapat dijadikan biaya pada tahun 2010
Jawab: Berdasarkan kasus diatas maka perusahaan asuransi PT. multi asuransi raya hanya dapat membebankan cadangan klaim tahun 2010 sebagai biaya yaitu sebesar:
·         Rp15.000.000.000+25.000.000.000=Rp40.000.000.000(klaim yang sudah selesai diproses+klaim yang belum selesai diproses)
·         Perestiwa yang telah terjadi dan telah diumumkan dimedia elektronik sebesar Rp5.000.000.000
Jadi cadangan klaim asuransi yang dapat dijadikaan biaya pada tahun 2010 oleh PT Multi Asuransi raya sebesar Rp 40.000.000.000 diperhitung sebagai penghasilan objek pph
Soal 9
Jelaskan dari peraturan perpajakan yang mendasarinya dalam hal
a.       Dalam mencatat persedianya,perusahaan menggunakan metode penilainan harga rata-rata dengan saldo akhir saldo akhir persediaan akhir per 31 desember 2011 sebesar Rp20.000.000,apabila dinilai dengan harga pasar,nilai persediaan akhir menjadi sebesar Rp22.500.000
b.      Dalam mencatat persediaan ,perusahaan menggunakan metode FIFO dengan saldo akhir per 31 desember 2011 sebesar Rp250.000.000 .apabila persediaan tersebut dinilai dengan harga rata-rata nilai persediaan akhir menjadi sebesar RP260.000.000 dan apabila dinilai dengan harga pasar nilai persediaan akhir menjadi sebesar 225.000.000.
c.       Dalam saldo akhir persediaan termasuk didalamnya beban penurunan nilai persediaan sebesar Rp25.000.000 dan telah menjadi beban dalam laporan keuangan.
d.      Pada akhir tahun,perusahaan membuat cadangan penurunan nilai  persediaan sebesar Rp 15.000.000 karena harga pasar yang ada digudang terjadi penurunan perusahaan menggunakan metode nilai rata-rata.
Jawab:
a.       Metodenya menggunakan penilaiaan harga rata-rata yang  tertera pada pasal 10 ayat 6 disitu disebutkan harga terdapat dua metode penilaiaan persediaan yang bisa dilakukan oleh wajib pajak ,yaitu metode rata-rata dan metode FIFO jika dinilai dengan harga pasar yang tidak sesuai dengan pasal 10 ayat 6 pihak fiskasakan melakukan koreksi ,jika atas koreksi tersebut menimbulkan kurang bayar pph.maka akan dikenakan denda 2% dari pajak yang kurang dibayar.
b.      Menggunaka motode periodek atau perpetual diperbolehkan ,yang diatur hanya motode penilaiaan persediaan ,yang diperbolehkan adalah metode avarge method atau FIFO(pasal 10 ayat(6)UU PPH
c.       Pemakaian persediaan untuk perhitungan harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan yang dilakukan secara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama,ketentuan tersebut  mengatur bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga perolehan perhitungan harga pokok hanya boleh dilakukan dengan cara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertamaFIFO  penilaian secara ekuritas (pasal 10 ayat(6)UU PPh
d.      Pada prinsipnya  atas kerugian penurunan nilai aktiva dalam hal ini persediaan,tidak diperkenankan dilakukan pembiayaan sebagai pengurang dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak melaukan koreksi fiksal positif ,artinya dalam perhitungan perpajakan persediaannya tetap dihitung senilai yang dicatat tanpa penurunan nilai.(UU PPh pasal 9 ayat(1)

KELOMPOK 7

Jawaban Soal 6 Bab Persediaan
6. sebutkan perbedaan system penilaian persediaan  yang anda ketahui
Jawab :
1. Fifo
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
  Metode FIFO (First In First Out) pertama kali dikenal dalam akuntansi keuangan sebagai salah satu metode dalam penilaian persediaan barang. Harga yang digunakan sebagai dasar dalam menilai persediaan barang dapat memakai harga lama atau harga baru.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang terakhir.

 Perbandingan Metode-metode Persediaan
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.

– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
– Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.

2. Lifo
Metode FIFO adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan Metode LIFO. Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
*Kelebihan :
1.      Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
2.      Jika harga naik, harga barang konservatif
3.      laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
4.      Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.

*Kelemahan :
1. bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
2. Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang sudah usang.
3. Metode Rata-Rata Tertimbang
 Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan dengan biaya produksiyang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata tertimbang.
 Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama merupakan harga pokok kumulatif,yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen satu ditambahkan dengan depar temen berikutnya yang bersangkutan.

Jawaban Soal 3 Bab Persediaan
3. sebutkan system pencatatan persediaan menurut akuntansi dan pajak disertai dengan peraturannya.
Jawab :
1. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (Periodic Inventory System)
Pencatatan persediaan sistem periodik disebut juga pencatatan fisik. Pada metode ini akun persediaan akun diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode saja sebelum penyusun laporan keuangan, melalui perhitungan fisik persediaan (stock opname) di gudang.
Sistem ini biasa digunakan oleh prusahaan yang menjual berbagai macam produk yang harga satuannya relatif kecil, sehingga untuk menghitung harga pokok penjualan per unit sulit dilakukan. Oleh karena itu, harga pokok penjualan dihitung tiap akhir periode setelah barang dihitung secara fisik.
Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik
Berikut ini perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik :
1.Tidak ada pencatatan pada akhir persediaan;
2.Beban angkut pembelian akan didebet pada akun beban angkut pembelian;
3.Pembelian barang dagang secara tunai didebet pada akun pembelian, dan dikredit pada akun kas. Jika pembelian secara kredit, dicatat pada akun utang dagang;
4.Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun retur dan potongan pembelian;
5.Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun potongan tunai pembelian;
6.Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan dihitung pada akhir periode setelah melakukan perhitungan fisik dari penilaian persediaan akhir.
2. Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)
Pencatatan persediaan sistem perpetual merupakan perhitungan jumlah dan nilai persediaan yang dilakukan secara terus menerus setiap kali terjadi transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagang.
Saat ini sangat sedikit perusahaan yang merupakan sistem perpetual, kecuali untuk perusahaan kecil yang mempunyai barang-barang tertentu secara eceran dengan harga yang murah, seperti perman, teh, korek api, dan lain sebagainya.
Perlakuan Akuntansi Untuk Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual
Berikut ini perlakuan akuntansi terhadap sistem pencatata persediaan perpetual :
1.Pembelian barang dagang akan didebet pada akun persediaan;
2.Beban angkut pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
3.Retur pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
4.Potongan pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
5.Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan diketahui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan dikredit;
Akun persediaan adalah akun pengendalian yang didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis persediaan.
Jawaban No. 7 Piutang Usaha
7. PT. Alvonzo bergerak dibidang perdagangan umum. Bulan oktober menjual barang dagangan rp. 23.100.000 ( termasuk PPN) Secara kredit. Buatlah jurnal penjulan dengan harga jual rp. 25.000.000; bila
 (a) perusahaan non pkp, dan
(b) perusahaan pkp
Jawab :
a.      Jurnal Perusahan Non pkp 
Tanggal
keterangan
Debit
kredit
Oktober
Piutang usaha
21.000.000


     Penjualan

21.000.000

Hpp
25.000.000


     persediaan

25.000.000

100/ 110 x23.100.000 =21. 000.000

b.      Jurnal perusahaan Pkp

Tanggal
keterangan
debit
kredit
Oktober
Piutang usaha
23.100.000


   Ppn keluaran

2.100.000

   penjualan

21.000.000

hpp
25.000.000


   persediaan

25.000.000


KELOMPOK 8
Bab Persedian
                soal nomor 4
sebutkan perbedaan sitem pencatatan persedian yang anda ketahui
jawab:
Pencatatan barang dagang dalam perusahaan dagang dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan yang umum digunakan yaitu dengan sistem periodik dan sistem perpetual.
Pencatatan Persediaan
1.Perpetual (perpetual inventory system)
     Sistem pencatatan perpetual ini akan membuat catatan setiap kali terjadi mutasi persediaan     seperti pembelian, penjualan atau retur pembelian.sedangkan
2.Periodik (periodic inventory system)
   Sistem pencatatan periodik ini akan mencatat transaski mutasi pembelian ke dalam akun pembelian yang merupakan akun sementara dan harus dilakukan pengecekan fisik terhadap persediaan di akhir periode atau biasa disebut stock opname.
Perbedaan sistem periodik dan perpetual :
Tgl 2 Nop PT. Z mencatat pembelian brg dagangan  sebesar Rp 1.200.000 secara kredit dng syarat 2/10, n/30.
PERIODIK
PERPETUAL
Pembelian
1.200.000
Persedian
1.200.000
    Utang Dagang
1.200.000
  Utang Dagang
1.200.000

PT. Z mebayar pembelian tgl 2 Nop dlm periode diskon  Rp 1.176.000 ( 98%X Rp 1.200.000)
PERIODIK
PERPETUAL
Pembelian
   Dis. pembelian
    Kas
1.200.000
24.000
1.176.000
Utang Dagang
    Persedian
     Kas
1.200.000
24.000
1.176.000

soal nmr 5
sebutkan system penilaian persedian menurut akuntasi dan perpajakan beserta peraturan-peraturanya
jawab
Sistem Penilaian Persedian:
  1.  Berdasarkan harga Perolehan
        a. Metode Identifikasi Khusus
Metode ini berasumsi arus barang harus sama dng arus biaya, sehingga setiap kelompok brg diberi identifikasi dan dibuat kartu. HP untk setiap brg dpt diketahui, sehingga HPP terdiri atas HP Brg yg dijual dan sisanya sebagai persedian akhir .Metode ini digunakan untk persh yg mempunyai persedian relatif sedikit ttp harga per unitnya besar.Karena itu HPP dan HP Persedian menggunakan arus harga pokok sebenarnya (actual) dari persedian.
b.Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In Firt Out – FIFO)
Metode ini mendasarkan pada asumsi bahwa barang yg masuk pertama akan dikeluarkan pertama.
c.  Masuk Terakhir Keluar pertama (Last In First Out – LIFO )
Cara ini digunakan dng mendasarkan pd asumsi bahwa arus pembebanan ke Harga Pokok Penjualan berdasarkan pada harga pembelian terakhir.
d. Metode Rata-rata (Average)
Dengan metode rata-rata pembebanan ke harga pokok untk brg yg dijual atau untk persedian akhir menggunakan harga rata-rata. Metode rata-rata terdiri atas:
       - Rata – rata Sederhana (Simple Average), harga rata-rata dihitung dng cara menjumlahkan harga pokok per unit (tanpa mengalikan juml barang ) dibagi dng banyaknya harga.
       -  Rata – rata Bergerak (Moving Average)
seperti pd perhitungan rata-rata tertimbang,Pembebanan  ke harga pokok penjualan dilakukan setiap terjadi pembelian. Metode ini digunakan pada perpetual.
2.      Nilai Jual
terhadap produk yg harga jual dapat ditentukan secara pasti, ttp harga perolehannya sulit ditetapkan, maka nilai persedian ditetapkan sebesar harga jual dikurangi taksiran biaya-biaya penjualan yg dpt terjadi. Metode ini digunakan untuk menetapkan persedian produk pertanian atau logam mulia.

b.menurut Perpajakan
Dalam UU PPh No 36 tahun 2008 Pasal 10 ayat(6):
•       Sistem pencatatan yg diperkenankan adalah sistem pencatan perpetual.
•       Penilaian pemakaian persedian untk perhitungan HPP  ada dua yaitu metode rata-rata (average) atau FIFO (First In First out). Pemilihan metode ini harus taat azas, artinya sekali WP memlilih salah satu cara penilaian pemakaian persedian untk perhitunga HPP, maka untk selanjutnya harus digunakan cara yg sama. 
Contoh:
•       Tgl 3 Maret 2012 PT. B membeli 100 unit brg dagangan dng harga Rp 5.000.000 (harga belum termasuk PPN ) secara tunai. PT. B telah dikukuhkan sebagai PKP sejak 31 Januari 2005.  Pembukuan atas persedian dilakukan secara perpetual.
•       Jurnal untk transaksi tsb:

Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
03/03/12
Persedian barang dagangan
Pajak Masukan
        Kas/Bank
5.000.000
500.000
5.500.000
Catatan:
Pajak Masukan : 10% X Rp 5.000.000 = Rp 500.000
Harga 1 unit barang dagangan adalah Rp 5.000.000 : 100 unit = Rp 500.000

Pd tgl 31 Maret 2012, PT. B menjual 30 unit brg dagangan secara tunai dng harga jual per masing-masing unit sebesar Rp 70.000 (belum termasuk PPN) .
Jurnal transaksi tsb:
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
31/03/12
Kas/bank
       Pajak Keluaran
       Penjualan
Harga Pokok Penjualan
       Persedian Barang dagangan
(30 unit X Rp 50.000)
2.310.000
1.500.000
210.000
2.100.000
1.500.000
Catatan:
Pajak Keluaran : 10 % X Rp 2.100.000  = Rp 210.000
Persedian brg dagangan yg tersisa dan tercatat dlm pembukuan PT. B per tanggal 31 Maret 2012 adalah :  70 unit X Rp 50.000 = Rp 3.500.000
Jika PT. B belum dikukuhkan sebagai PKP maka jurnal pada saat pembelian brg dagangan sbb:
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
03/03/12
Persedian barang dagangan
     Kas/ Bank
5.500.000
5.500.000
PT. B tdk dpt mengkreditkan Pajak Masukannya sehingga Pajak Masukan dimasukkan sebagai harga perolehan brg dagangan. Jadi I unit barang dagangan adalah Rp 5.500.000 : 100 unit = Rp 55.000. 
Jurnal transaksi penjualan:
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
31/03/12
Kas/Bank
      Penjualan
Harga Pokok Penjulan
      Persedian brg dagangan
(30 unit X Rp 55.000)
2.100.000
1.650.000
2.100.000
1.650.000
Karena bukan PKP maka PT. B tidak memungut Pajak keluarn
No. 8
     Jawaban:
     Diketahui    :
PT anugerah : Rp 30.000.000
PT Budi          : Rp 20.000.000
PT cika           : Rp 10.000.000
Ditanya ? Nilai NPWP nya adalah?
Harga jual + nilai residu
        = 30.000.000 + 20.000.000
         = 50.000.000
Jadi nilai residu nya adalah
=50.000.000- 10.000.000
=40.000.000
Jadi nilai NPWP nya adalah 40.000.000