KELOMPOK 1
Kelas : Akuntansi
3/2017
Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan
BAB PIUTANG USAHA
SOAL NOMOR 1
Mengapa perusahaan harus menyajikan terpisah
antara piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
piutang usaha pihak ke-3 di dalam laporan keuangan ?
Penyelesaian :
Karena adanya hubungan istimewa dikhawatirkan
terjadinya praktrek transfer princing. Sehingga apabila terjadi utang-piutang
antara pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang harus disajikan
dalam akun rekening tersendiri dan transaksi diperhitungkan berdasarkan harga
wajar.
SOAL NOMOR 9
Jelaskan aspek peraturan perpajakan yang
menjadi dasar untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang
perusahaan (pada akhir tahun 2011 dibentuk cadangan piutang tak tertagih
sebesar Rp. 25.000.000,00).
Penyelesaian :
Peraturan untuk pencadangan atau pembentukan
cadangan piutang secara umum piutang tak tertagih menurut perpajakan dibolehkan
sesuai dengan pasal 6 ayat 1 UU PPh dengan syarat sebagai berikut :
1.
Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2.
Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jendral Pajak;
3.
Telah diserahkan perkara penagihan kepada pengadilan negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara atau adanya perjanjian
tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dengan
debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau
khusus atau adaya pengakuan dari debitur bahwa utang nya telah dihapuskan untuk
jumlah uang tertentu;
4.
Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf k UU PPh.
Dengan menggunakan metode sebagai berikut :
1.
Metode hapus langsung
2.
Metode penyisihan
3.
Metode sedekah
BAB PERSEDIAAN
SOAL NOMOR 12
PT APO adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha retail. Berikut ini adalah data yang menyangkut persediaan PT APO
selama bulan Maret 2012 (dalam Rp) yaitu :
·
Persediaan awal (cost) :
40.000.000
·
Persediaan awal (retail) :
45.000.000
·
Pembelian (cost) :
60.000.000
·
Pembelian (retail) :
67.500.000
·
Ongkos angkut (cost) :
6.000.000
·
Ongkos angkut (retail) :
1,125 x ongkos angkut (cost)
·
Potongan pembelian (cost) :5%
dari pembelian (cost)
·
Potongan pembelian (retail) :
2.250.000
·
Retur pembelian (cost) :
ongkos angkut (retail)
·
Retur pembelian (retail) :
purchase allowance (cost) + purchase allowance (retail)
·
Purchase allowance (cost) :
purchase return (cost) 3:5
·
Purchase allowance (retail) :
1.750.000
·
Penjualan (retail) :
62.900.000
·
Retur penjualan (retail) :
15% dari penjualan (retail)
Diminta : Hitunglah nilai persediaan akhir PT
APO per 31 Maret 2012 pada harga pokoknya (cost)
Penyelesaian :
Persediaan awal (cost) = 40.000.000
100.000.000
Ongkos angkut (cost) = 6.000.000
Potongan pembelian (cost) = 3.000.000
15. 750.000
Nilai persediaan akhir = 100.000.000 – 15.750.000
=
84.250.000
KELOMPOK 2
BAB PIUTANG USAHA
2. Apakah Yang di maksud dengan wesel tagih ?
Jawab
:
Wesel tagih merupakan wesel yang dapat
ditagihkan kepada perusahaan lain yang memiliki utang kepada perusahaan kita.
Wesel tagih adalah dokumen piutang yang di
keluarkan oleh pihak perusahaan lain
yang belum bisa membayar pada
saat penyerahan barang terjadi.
10. PT.Dion Leasing yang bergerak dalam
bidang industri sewa guna usaha dengan hak opsi, pada tahun 2011 bermaksud
untuk membentuk dana cadangan piutang tak tertagih.Saldo awal piutang sebesar
Rp 500.000.000 dan saldo akhir piutang sebesar Rp 750.000.000 .Berapakah
maksimal dana cadangan piutang tak
tertagih yang dapat di bentuk PT Dion Leasing
untuk tahun pajak 2011.
Jawab :
Besarnya dana cadangan piutang tak tertagih
yang dapat di bebankan sebagai biaya maksimum sebesar 2,5 % dari rata rata
saldo awal dan akhir piutang
( Maksimum = 2,5 % x ( saldo awal piutang +
saldo akhir piutang )
Maksimum =2,5% x ( 500.000.000 + 750.000.000)
= Rp 31.250.000
Jadi maksimal dana cadangan piutang tak
tertagih yang dapat di bentuk PT Dion Leasing adalah Rp 31.250.000
BAB PERSEDIAAN
11. PT Pearl adalah perusahaan yang menjual peralatan selam. Tahun ini mengalami musibah
kebakaran sehingga sebagian besar persediaan barang rusak terbakar.
Berikut ini adalah data sebelum kebakaran
tanggal 3 april 2012 dalam ribuan
rupiah, yaitu :
·
Persediaan barang dagang awal = 85.000
·
Pembelian = penjualan + 1/ 2 retur pembelian
·
Ongkos angkut pembelian =9000
·
Retur pembelian = 10% X persediaan barang dagang awal
·
Potongan pembelian = 7000
·
Penjualan = 100.000
·
Retur penjualan = 11,5 % X ( penjualan – persediaan barang dagang awal )
·
Potongan penjualan = 8.275
·
Persediaan barang dagang yang selamat =32.500
Diminta
Hitunglah
nilai kerugian PT Pearl atas barang dagang terbakar apabila perusahaan
menggunakan metode laba bruto ,jika diharapkan :
a)
Laba Bruto sebesar 20 % dari HPP
b)
Laba bruto sebesar 15 % dari penjualan
Jawab :
a) Laba Bruto sebesar
20% dari HPP
Persediaan yang
terbakar
·
Jumlah barang tersedia dijual
Persediaan awal 85.000
Pembelian
(Penjualan+1/2 Retur Pembelian)
(100.000+((1/2)(10% x Persediaan brg awal))
189.250
·
Laba Kotor
20% x Jumlah Penjualan
20% x 100.000 = 20.000
·
Harga Pokok Penjualan
Penjualan – Laba Kotor
100.000 – 20.000 = 80.000
b)
Laba bruto sebesar 15 % dari penjualan
Persediaan brg awal 85.000
Pembelian Bersih
(Penjualan + ½ Retur
Pembelian)
(100.000+((1/2)(10% x
Persediaan brg awal))
Barang Tersedia Untuk
Dijual 189.250
Harga Pokok Penjualan
15% x 100.000 =
15.000
Persediaan Akhir 104.250
Persediaan Yang Masih
Ada
Penjualan yang
terbakar 99.375
NAMA
KELOMPOK 3
Mata
kuliah Akuntasi Perpajakan
1. Piutang
usaha soal no 3 dan 11
2. Persediaan
soal no 10
Soal 3 piutang usaha
Bagaimana
penyajian piutang dalam laporan keuangan
Jawab
: penyajian
f/p
=> jenis jenis uatama piutang baik
dineraca / di ctatan atas laporan keuangan
ð Laporkan
piutang jangka pendek dalam kelompok aset lancar
ð Sajikan
jumlah kotor piutang serta cadangannya
i/s
=> laporkan biaya rugi piutang dan biaya layana kredit sebagai biaya
penjualan
ð Laporkan
pendapatan bunga dalam kelompok pendapatan lain lain dalam seksi nonoporasi
Analisis
Average net account receivable
Net credit sales : accounts receivable
= turnover
$14.901 : $861 + 726 / 2
= 18.8 times
Rasio
perputaran piutang usaha digunakan untuk :
ð Menilai
likuiditas piutang
ð Menghitung
berapa kali rata rata perusahaan menerima pelunasan piutang selama satu periode
Analisis
Accounts
receivable average collection
Days in year : turn over =
period in days
365 days : 18.8 times = 19.4 days
Rata
rata periode penerimaan piutang dalam 1 hari
ð Digunakan
untuk menilai efektifitas kebijakan kredit dan penagihan
ð Periode
penerimaan seharusnya tidak melebihi kebijakan jangka waktu kredit
Soal no 11 piutang
usaha
Pt
noel mempunyai saldo piutang usaha dan dana cadang piutang tidak tertagih
sebesar rp. 231.000.000 dan Rp. 27.500.000 kartu piutang usaha setiap
pelanggan, th 2012 adalah sbb : (dalam rupiah)
Pt
Apple
|
17 jan 120.000.000
25 mei 70.000.000
18 nov 50.000.000
19 des 65.000.000
Total
550.000.000
|
22 jun
55.000.000 6 bulan
10 des
90.000.000
|
PT
. Cappucino
|
8 jan 72.000.000
19 mei 51.000.000
8 sep 69.000.000
Total Rp. 364.000.000
|
20 mei 41.000.000 5 bulan
10 okt 79.000.000
|
PT.
Monica
|
31 okt 117.000.000
Total Rp. 219.000.000
|
12 des 45.000.000 3 bulan
|
PT
Cherry
|
18 feb 95.000.000
20 agt 70.000.000
Total Rp
290.000.000
|
18 april 75.000.000
19 sept 50.000.000
|
PT
Espresso
|
19 jun 147.000.000
18sept 100.000.000
10 okt 72.000.000
9 des 51.000.000
Total Rp.
658.000.000
|
12 jul 40.000.000
24 okt 18.000.000
12 nov 68.000.000
|
PT
Queen
|
12 mei 40.000.000
18 jun 23.000.000
23 jul 17.000.000
Total
Rp.146.000.000
|
|
Syarat
kredit adalah 5/10, 11/60. Presentase atau estimasi piutang tak tertagih
berdasarkan , golongan umur adalah
|
Belum
jatuh tempo
1-30
hari
31-60hari
61-90hari
>90
hari
|
5%
15%
25%
35%
45%
|
Umur
piutang presentase
Jawab
: 1 bulan lewat
jatuh tempo
|
No rek
|
Nama debitor
|
Saldo piutang
|
Belum jatuh
tempo
|
1-30hari
|
31-60 hari
|
61-90 hari
|
>90 hari
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Pt apple
Pt cappucino
Pt monica
Pt Cherry
Pt Espresso
Pt Queen
|
Rp.231.000.000
|
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
Rp.550.000
Rp.360.000
Rp.219.000
Rp.290.000
Rp.658.000
Rp.148.000
Rp.2.225
|
Taksiran
= >90 hari = 2.225 x 45% = Rp. 1.001,25
Jadi,
tabel diatas menunjukan skedul umur piutang usaha untuk PT Noel per tanggal 31 desember
2010
Soal no 10 Persediaan
Dalam
melakukan perhitungan persediaan akhir th 2011 , perusahaan menggunakan metode
FIFO . berikut adalah data transaksi selama th 2017
(dalam
rupiah)
|
Tgl
|
deskripsi
|
unit
|
Harga/unit
|
|
01/01/11
12/02/11
21/03/11
11/06/11
09/08/11
21/09/11
|
Saldo
awal
Beli
Jual
Beli
Beli
jual
|
1.000
1.500
2.200
450
2.300
500
|
4000
5000
6000
5.500
4.500
7.500
|
Berapa
Nilai akhir th 2011
Jawab
: jadi , nilai persediaan akhir th sebesar 41,275
|
tgl
|
pembelian
|
penjualan
|
persediaan
|
||||||
|
unit
|
Harga / unit
|
Total harga
|
unit
|
Harga/unit
|
Total harga
|
unit
|
Harga/unit
|
Total harga
|
|
|
01-02
12-02
21-03
11-06
09-08
21-09
|
-
1.500
-
450
2.300
-
|
-
5.000
-
5.500
4.500
-
|
-
7.500
-
5.500
4.500
-
|
-
-
2.200
-
-
500
|
-
-
6.000
-
-
7.500
|
-
-
13.200
-
-
3.750
|
1.000
1.500
2.200
450
2.300
500
|
4.000
5.000
6.900
5.500
4.500
7.500
|
4.000
7.500
13.200
2.475
10.350
3.750
|
KELOMPOK 4
Kelas :
Akuntansi 3 2017
Mata Kuliah :
Akuntansi Perpajakan
BAB PIUTANG USAHA
SOAL NOMOR 4
Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan
dibentuknya penyisihan/cadangan piutang tak tertagih?
Jawab:
Dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya
penyisihan piutang tak tertagih kerana berbeda dengan peraturan yang lebih
menekankan pada keadaan senyatanya dan bukan bersifat antisipatif dengan
penyisihan tersebut. Dalam akuntansi komersial, hal ini dapat dianggap lazim
terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga perusahaan
dapat menghapus dan membebankannya pada cadangan yang dimaksud.
Sumber :
SOAL NOMOR 12
Sebuah Perusahaan asuransi kerugian PT Multi
Asuransi Raya secara komersial di akhir tahun 2010 membentuk cadangan klaim
asuransi sebesar Rp. 45.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut.
·
Klaim yang sudah selesai diproses (besarnya kerugian serta klaim yang
akan dibayarkan telah dihitung dan disetujui oleh kedua belah pihak) tetapi
belum dilakukan pembayaran adalah sebesar Rp. 15.000.000.000
·
Klaim yang belum selesai diproses (sudah dilaporkan oleh tertanggung
tetapi jumlah klaimnya masih dalam proses) sebesar Rp. 25.000.000.000
·
Klaim yang berhubungan dengan adanya peristiwa yang telah terjadi dan
telah diumumkan di media elektronik dan massa namun belum dilaporkan oleh
tertanggung sebesar Rp. 5.000.000.000
Berapakah cadangan klaim asuransi yang dapat
dijadikan biaya pada tahun 2010.
Jawab :
ü
Rp. 15.000.000.000 + Rp. 25.000.000.000 = Rp. 40.000.000.000
ü
Rp. 5.000.000.000 tidak dapat
dibebankan sebagai cadangan klaim.
Perlu juga ditegaskan bahwa perkiraan besarnya cadangan klaim yang
sedang dalam proses dihitung dengan memperhatikan besarnya tanggungan maksimum
sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian polis.
Sumber :
BAB PERSEDIAAN
SOAL NOMOR 9
Jelaskan dari peraturan perpajakan yang
mendasarinya dalam hal:
a.
Dalam mencatat persediaannya, perusahaan menggunakan metode penilaian
harga rata-rata dengan saldo persediaan akhir per 31 Desember 2011 sebesar Rp.
20.000.000.000, apabila dinilai dengan harga pasar, nilai persediaan akhir
menjadi sebesar Rp. 22.5000.000.
b.
Dalam pencatatan persediaan, perusahaan menggunakan metode FIFO dengan
saldo akhir per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 250.000.000. Apabila persediaan
tersebut dinilai dengan harga rata-rata nilai persediaan akhir menjadi sebesar
Rp. 260.000.000 dan apabila dinilai dengan harga pasar nilai persediaan akhir
menjadi sebesar Rp 225.000.000.
c.
Dalam saldo akhir persediaan termasuk di dalamnya beban penurunan nilai
persediaan sebesar Rp. 25.000.000 dan telah menjadi beban dalam laporan
keuangan.
d.
Pada akhir tahun, perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan
Rp. 15.000.000 karena harga pasar yang ada di gudang terjadi penurunan.
Perusahaan menggunakan metode nilai rata-rata.
Jawab :
a. perusahaan
menggunakan penilaian harga rata, pasal 10 ayat 6.. disitu disebutkan hanya
terdapat dua metode penilaian persediaan yang bisa dilakukan oleh Wajib Pajak,
yaitu metode rata-rata (average method) dan metode Fisrt In First Out (FIFO).
jika dinilai dengan
harga pasar, yang tidak sesuai dengan pasal 10 ayat 6, pada saat tax audit,
pihak fiskus akan melakukan koreksi, jika atas koreksi tersebut menimbulkan
kurang bayar PPh, maka akan kena denda 2% dari pajak yang kurang dibayar
b. Wajib Pajak hanya
boleh memilih salah satu metode penilaian persediaan barang dalam pembukuannya
yaitu rata-rata tertimbang (Weighted Average) atau First In First Out (FIFO)
dan berlaku untuk tahun-tahun berikutnya.
Namun Wajib Pajak
dapat menggunakan metode penilaian persediaan barang dalam pembukuannya selain
metode rata-rata tertimbang (Weighted Average) atau First In First Out (FIFO)
sepanjang mendapat persetujuan Dirjen Pajak
c. Terkait dengan penuruna
sementara nilai persediaan yang terjadi pada saat akhir tahun pembukuan,
ketentuan pajak tidak mengakui adanya antisipasi kerugian. Hal ini di karenakam
bahwa pajak cenderung berdasarkan pada fakta riil.
d. Pajak akan mengakui
besarnya kerugian pada saat persediaan tersebut benar-benar mengalami penurunan
nilai sewaktu dijual. Akuntansi komersial mengakui adanya antisipasi kerugian
atas penurunan nilai persediaan yang terjadi pada saat akhir tahun pembukuan.
Sumber
:
Hery,S.E.,M.Si.Tahun2014.akuntansiperpajakan.Penerbit:Grasindo
KELOMPOK 5
Jawabannya
soal:
5.
Syarat-syarat yang ditetapkan agar biaya kerugian penghapusan piutang tersebut
dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto adalah sbb :
telah
dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
Wajib
Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak; dan
telah
diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah
utang tertentu.
8.a
|
Tgl
|
Pembelian
|
Penjualan
|
Saldo
persediaan
|
|
01/01/11
|
--
|
-
|
300unit
@Rp 2.000= Rp 600.000
|
|
02/04/11
|
200
unit @ Rp 2.250 = Rp 450.000
|
-
|
300
unit @ Rp 2.000
200
unit @ Rp 2.250
=
Rp1.050.000
|
|
25/05/11
|
-
|
400
unit : 200 unit @Rp 2.250 = Rp 450.000
200
unit @ Rp 2.000 = Rp 400.000
|
100
unit @Rp 2.000 = Rp 200.000
|
|
20/08/11
|
150
unit @ Rp 2.500= Rp 375.000
|
-
|
100
unit @ Rp 2.000
150
unit @ Rp 2.500
= Rp
575.000
|
|
21/10/11
|
125
unit @ Rp 3.500 = Rp 437.500
|
-
|
100
unit @ Rp 2.000
150
unit @ Rp 2.500
125
unit @ Rp 3.500
= Rp
1.012.500
|
|
02/11/11
|
200
unit @ Rp 2.600 = Rp 520.000
|
-
|
100
unit @ Rp 2.000
150
unit @ Rp 2.500
125
unit @ Rp 3.500
200
unit @ Rp 2.600
= Rp
1. 532.500
|
HPP
persediaan akhir dari PT...
100 unit
@ Rp 2.000 = Rp 200.000
150 unit
@ Rp 2.500 = Rp 375.000
125 unit
@ Rp 3.500 = Rp 437.500
200 unit
@ Rp 2.600 =Rp 520.000+
Rp 1. 532.500
Sistem pencatatan PT Ninoy menggunakan
sistem perputal
|
Tgl
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
01/01/11
|
Persediaan
barang dagang
Ikhtisar laba/rugi
|
600.000
-
|
-
600.000
|
|
02/04/11
|
Persediaan
barang dagang
Kas/Bank/hutang dagang
|
450.000
-
|
-
450.000
|
|
25/05/11
|
Kas/bank/piutang
dagang
Penjualan
HPP
Persediaan barang dagang
|
1.400.000
-
850..000
-
|
-
1.400.000
-
850.000
|
|
20/08/11
|
Persediaan
barang dagang
Kas/bank/ hutang dagang
|
375.000
-
|
-
375.000
|
|
21/10/11
|
Persediaan
barang dagang
Kas/bank/hutang dagang
|
437.500
-
|
-
437.500
|
|
02/11/11
|
Persediaan
barang dagang
Kas/bank/hutang dagang
|
520.000
-
|
-
520.000
|
B.
Menurut ketentuan perpajakan , penilaian persediaan tidak di perbolehkan
menggunakan metode FIFO. Jika PT Ninoy tetap ingin menggunakan sistem
perpatual, lebih baik menggunakan metode Avarage atau metode FIFO yang sesuai
dengan ketentuan perpajakan.
;Persediaan
1.
Persediaan menurut SAK-ETAP
Dalam
SAK-ETAP yang di atur oleh IAI (2009:52), persediaan adalah aset untuk di jual
dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi untuk kemudian di jual,atau
dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk di gunakan dalam proses
produksi atau pembelian kerja. Persediaan merupakan aset yang di miliki untuk
dijual dalam kegiatan usaha normal dalam perusahaan dagang maupun dalam
perusahaan manufaktur yang membutuhkan proses produksi
KELOMPOK
6
Soal
4.
Mengapa
dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknnya penyisihan/cadangan piutang tak
tertagih
Jawaban:karena
dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihann piutang tak tertagih
karena berbedah dengan peraturan perpajakan yang lebih menekankan pada keadan
seyatanya dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut ,dalam
akuntansi komersial ,hal ini diangap
lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga
perusahaanya dapat menghapus dan membebankan nya pada cadangan yang dimaksud
Soal
12
Sebuah
perusahaan asuransi kerugian PT.Multi Asurannsi Raya secara komersial diakhir
tahun 2010 membentuk cadangan klaim asuransi sebesar rp.45.000.000.000 dengan
rincian sebagai berikut
·
Klaim yang sudah
selesai diproses(besarnay kerugian serta klaim yang akan dibayarkan telah
dihitung dan disetujui oleh kedua belah pihak) tetapi beban dilakukan
pembayaran adalah sebesar Rp.15.000.000.000
·
Klaim yang belum selesa
di peroses(sudah dilaporkan oleh tertanggung tetapi jumlah klaimnya masih dalam
proses sebesar Rp25.000.000.000
·
Klaim yang
berhubungandengan adanya perestiwa yang telah terjadi dan telah diumumkan di
media elektronik dan massa namunbelum dilaporkan oleh tertanggung sebesar
Rp5.000.000.000
Berapakah
cadangan klaim asuransiyang dapat dijadikan biaya pada tahun 2010
Jawab:
Berdasarkan kasus diatas maka perusahaan asuransi PT. multi asuransi raya hanya
dapat membebankan cadangan klaim tahun 2010 sebagai biaya yaitu sebesar:
·
Rp15.000.000.000+25.000.000.000=Rp40.000.000.000(klaim
yang sudah selesai diproses+klaim yang belum selesai diproses)
·
Perestiwa yang telah
terjadi dan telah diumumkan dimedia elektronik sebesar Rp5.000.000.000
Jadi
cadangan klaim asuransi yang dapat dijadikaan biaya pada tahun 2010 oleh PT
Multi Asuransi raya sebesar Rp 40.000.000.000 diperhitung sebagai penghasilan
objek pph
Soal
9
Jelaskan
dari peraturan perpajakan yang mendasarinya dalam hal
a. Dalam
mencatat persedianya,perusahaan menggunakan metode penilainan harga rata-rata
dengan saldo akhir saldo akhir persediaan akhir per 31 desember 2011 sebesar
Rp20.000.000,apabila dinilai dengan harga pasar,nilai persediaan akhir menjadi
sebesar Rp22.500.000
b. Dalam
mencatat persediaan ,perusahaan menggunakan metode FIFO dengan saldo akhir per
31 desember 2011 sebesar Rp250.000.000 .apabila persediaan tersebut dinilai
dengan harga rata-rata nilai persediaan akhir menjadi sebesar RP260.000.000 dan
apabila dinilai dengan harga pasar nilai persediaan akhir menjadi sebesar
225.000.000.
c. Dalam
saldo akhir persediaan termasuk didalamnya beban penurunan nilai persediaan
sebesar Rp25.000.000 dan telah menjadi beban dalam laporan keuangan.
d. Pada
akhir tahun,perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 15.000.000 karena harga
pasar yang ada digudang terjadi penurunan perusahaan menggunakan metode nilai
rata-rata.
Jawab:
a. Metodenya
menggunakan penilaiaan harga rata-rata yang
tertera pada pasal 10 ayat 6 disitu disebutkan harga terdapat dua metode
penilaiaan persediaan yang bisa dilakukan oleh wajib pajak ,yaitu metode
rata-rata dan metode FIFO jika dinilai dengan harga pasar yang tidak sesuai
dengan pasal 10 ayat 6 pihak fiskasakan melakukan koreksi ,jika atas koreksi
tersebut menimbulkan kurang bayar pph.maka akan dikenakan denda 2% dari pajak
yang kurang dibayar.
b. Menggunaka
motode periodek atau perpetual diperbolehkan ,yang diatur hanya motode
penilaiaan persediaan ,yang diperbolehkan adalah metode avarge method atau
FIFO(pasal 10 ayat(6)UU PPH
c. Pemakaian
persediaan untuk perhitungan harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan
yang dilakukan secara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang
diperoleh pertama,ketentuan tersebut
mengatur bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga
perolehan perhitungan harga pokok hanya boleh dilakukan dengan cara rata-rata
atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertamaFIFO penilaian secara ekuritas (pasal 10 ayat(6)UU
PPh
d. Pada
prinsipnya atas kerugian penurunan nilai
aktiva dalam hal ini persediaan,tidak diperkenankan dilakukan pembiayaan
sebagai pengurang dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak melaukan
koreksi fiksal positif ,artinya dalam perhitungan perpajakan persediaannya
tetap dihitung senilai yang dicatat tanpa penurunan nilai.(UU PPh pasal 9
ayat(1)
KELOMPOK 7
Jawaban Soal 6 Bab Persediaan
6. sebutkan perbedaan system penilaian persediaan yang anda ketahui
Jawab :
1. Fifo
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari
barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual
pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok
pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang
yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya,
barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual
dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya
akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan
dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan
neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya
aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama
pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian
persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara
langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari
gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO
lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang
digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods
Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari
transaksi yang terdahulu.
Metode FIFO (First In First Out) pertama kali dikenal dalam akuntansi
keuangan sebagai salah satu metode dalam penilaian persediaan barang. Harga
yang digunakan sebagai dasar dalam menilai persediaan barang dapat memakai
harga lama atau harga baru.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang
dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut
urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang
tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang
terakhir.
Perbandingan Metode-metode Persediaan
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang
rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga,
penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun,
terjadi kebalikannya.
– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang
tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
– Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk
ketiga konsep yang telah diuraikan.
2. Lifo
Metode FIFO adalah membebankan biaya dari
pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan.
Ada beberapa cara untuk menerapkan Metode LIFO. Karena setiap variasi
menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan, biaya
persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih
secara konsisten.
*Kelebihan :
1.
Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
2.
Jika harga naik, harga barang konservatif
3.
laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
4.
Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
*Kelemahan :
1. bertentangan dengan aliran fisik
sesungguhnya
2. Tidak menunjukkan potensi jasa yang
sesungguhnya /kos yang sudah usang.
3. Metode Rata-Rata Tertimbang
Dalam
metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan dengan
biaya produksiyang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit ekuivalensi
produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata tertimbang.
Harga
pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
merupakan harga pokok kumulatif,yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari
departemen satu ditambahkan dengan depar temen berikutnya yang bersangkutan.
Jawaban Soal 3 Bab Persediaan
3. sebutkan system pencatatan persediaan menurut akuntansi dan pajak
disertai dengan peraturannya.
Jawab :
1. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik
(Periodic Inventory System)
Pencatatan persediaan sistem periodik disebut
juga pencatatan fisik. Pada metode ini akun persediaan akun diperbaharui
nilainya hanya pada akhir periode saja sebelum penyusun laporan keuangan,
melalui perhitungan fisik persediaan (stock opname) di gudang.
Sistem ini biasa digunakan oleh prusahaan
yang menjual berbagai macam produk yang harga satuannya relatif kecil, sehingga
untuk menghitung harga pokok penjualan per unit sulit dilakukan. Oleh karena
itu, harga pokok penjualan dihitung tiap akhir periode setelah barang dihitung
secara fisik.
Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan
persediaan periodik
Berikut ini perlakuan akuntansi untuk sistem
pencatatan persediaan periodik :
1.Tidak ada pencatatan pada akhir persediaan;
2.Beban angkut pembelian akan didebet pada
akun beban angkut pembelian;
3.Pembelian barang dagang secara tunai
didebet pada akun pembelian, dan dikredit pada akun kas. Jika pembelian secara
kredit, dicatat pada akun utang dagang;
4.Retur dan potongan pembelian akan dikredit
ke akun retur dan potongan pembelian;
5.Potongan tunai pembelian akun dikredit ke
akun potongan tunai pembelian;
6.Beban pokok penjualan atau harga pokok
penjualan dihitung pada akhir periode setelah melakukan perhitungan fisik dari
penilaian persediaan akhir.
2. Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual
(Perpetual Inventory System)
Pencatatan persediaan sistem perpetual
merupakan perhitungan jumlah dan nilai persediaan yang dilakukan secara terus
menerus setiap kali terjadi transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang
dagang.
Saat ini sangat sedikit perusahaan yang
merupakan sistem perpetual, kecuali untuk perusahaan kecil yang mempunyai
barang-barang tertentu secara eceran dengan harga yang murah, seperti perman,
teh, korek api, dan lain sebagainya.
Perlakuan Akuntansi Untuk Sistem Pencatatan
Persediaan Perpetual
Berikut ini perlakuan akuntansi terhadap
sistem pencatata persediaan perpetual :
1.Pembelian barang dagang akan didebet pada
akun persediaan;
2.Beban angkut pembelian akan dikredit ke
akun persediaan;
3.Retur pembelian akan dikredit ke akun
persediaan;
4.Potongan pembelian akan dikredit ke akun
persediaan;
5.Beban pokok penjualan atau harga pokok
penjualan diketahui bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan
akan dikredit;
Akun persediaan adalah akun pengendalian yang
didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis persediaan.
Jawaban No. 7 Piutang Usaha
7. PT. Alvonzo bergerak dibidang perdagangan umum. Bulan oktober menjual
barang dagangan rp. 23.100.000 ( termasuk PPN) Secara kredit. Buatlah jurnal
penjulan dengan harga jual rp. 25.000.000; bila
(a) perusahaan non pkp, dan
(b) perusahaan pkp
Jawab :
a. Jurnal Perusahan Non pkp
|
Tanggal
|
keterangan
|
Debit
|
kredit
|
|
Oktober
|
Piutang usaha
|
21.000.000
|
|
|
|
Penjualan
|
|
21.000.000
|
|
|
Hpp
|
25.000.000
|
|
|
|
persediaan
|
|
25.000.000
|
100/ 110 x23.100.000 =21. 000.000
b. Jurnal perusahaan Pkp
|
Tanggal
|
keterangan
|
debit
|
kredit
|
|
Oktober
|
Piutang usaha
|
23.100.000
|
|
|
|
Ppn keluaran
|
|
2.100.000
|
|
|
penjualan
|
|
21.000.000
|
|
|
hpp
|
25.000.000
|
|
|
|
persediaan
|
|
25.000.000
|
KELOMPOK 8
Bab Persedian
soal nomor 4
sebutkan perbedaan sitem pencatatan persedian
yang anda ketahui
jawab:
Pencatatan barang dagang dalam perusahaan
dagang dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan yang umum digunakan yaitu
dengan sistem periodik dan sistem perpetual.
Pencatatan Persediaan
1.Perpetual (perpetual inventory
system)
Sistem pencatatan perpetual ini akan membuat catatan setiap kali terjadi
mutasi persediaan seperti pembelian,
penjualan atau retur pembelian.sedangkan
2.Periodik (periodic inventory
system)
Sistem pencatatan periodik ini akan mencatat transaski mutasi pembelian
ke dalam akun pembelian yang merupakan akun sementara dan harus dilakukan
pengecekan fisik terhadap persediaan di akhir periode atau biasa disebut stock
opname.
Perbedaan sistem periodik dan perpetual :
Tgl 2 Nop PT. Z mencatat pembelian brg
dagangan sebesar Rp 1.200.000 secara kredit dng syarat 2/10, n/30.
|
PERIODIK
|
PERPETUAL
|
||||
|
Pembelian
|
1.200.000
|
Persedian
|
1.200.000
|
||
|
Utang Dagang
|
1.200.000
|
Utang Dagang
|
1.200.000
|
||
PT. Z mebayar pembelian tgl 2 Nop dlm periode
diskon Rp 1.176.000 ( 98%X Rp 1.200.000)
|
PERIODIK
|
PERPETUAL
|
||||
|
Pembelian
Dis. pembelian
Kas
|
1.200.000
|
24.000
1.176.000
|
Utang Dagang
Persedian
Kas
|
1.200.000
|
24.000
1.176.000
|
soal nmr 5
sebutkan system penilaian persedian menurut
akuntasi dan perpajakan beserta peraturan-peraturanya
jawab
Sistem Penilaian Persedian:
1. Berdasarkan
harga Perolehan
a. Metode Identifikasi Khusus
Metode ini berasumsi arus barang harus sama
dng arus biaya, sehingga setiap kelompok brg diberi identifikasi dan dibuat
kartu. HP untk setiap brg dpt diketahui, sehingga HPP terdiri atas HP Brg yg
dijual dan sisanya sebagai persedian akhir .Metode ini digunakan untk persh yg
mempunyai persedian relatif sedikit ttp harga per unitnya besar.Karena itu HPP
dan HP Persedian menggunakan arus harga pokok sebenarnya (actual) dari
persedian.
b.Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First
In Firt Out – FIFO)
Metode ini mendasarkan pada asumsi bahwa
barang yg masuk pertama akan dikeluarkan pertama.
c. Masuk Terakhir Keluar pertama (Last
In First Out – LIFO )
Cara ini digunakan dng mendasarkan pd asumsi
bahwa arus pembebanan ke Harga Pokok Penjualan berdasarkan pada harga pembelian
terakhir.
d. Metode Rata-rata (Average)
Dengan metode rata-rata pembebanan ke
harga pokok untk brg yg dijual atau untk persedian akhir menggunakan harga
rata-rata. Metode rata-rata terdiri atas:
-
Rata – rata Sederhana (Simple Average), harga rata-rata dihitung dng
cara menjumlahkan harga pokok per unit (tanpa mengalikan juml barang ) dibagi
dng banyaknya harga.
- Rata
– rata Bergerak (Moving Average)
seperti pd perhitungan rata-rata tertimbang,Pembebanan ke
harga pokok penjualan dilakukan setiap terjadi pembelian. Metode ini digunakan
pada perpetual.
2.
Nilai Jual
terhadap produk yg harga jual dapat
ditentukan secara pasti, ttp harga perolehannya sulit ditetapkan, maka nilai
persedian ditetapkan sebesar harga jual dikurangi taksiran biaya-biaya
penjualan yg dpt terjadi. Metode ini digunakan untuk menetapkan persedian
produk pertanian atau logam mulia.
b.menurut Perpajakan
Dalam UU PPh No 36 tahun 2008 Pasal 10
ayat(6):
• Sistem
pencatatan yg diperkenankan adalah sistem pencatan perpetual.
• Penilaian
pemakaian persedian untk perhitungan HPP ada dua yaitu metode
rata-rata (average) atau FIFO (First In First out). Pemilihan
metode ini harus taat azas, artinya sekali WP memlilih salah satu cara
penilaian pemakaian persedian untk perhitunga HPP, maka untk selanjutnya harus
digunakan cara yg sama.
Contoh:
• Tgl
3 Maret 2012 PT. B membeli 100 unit brg dagangan dng harga Rp 5.000.000 (harga
belum termasuk PPN ) secara tunai. PT. B telah dikukuhkan sebagai PKP sejak 31
Januari 2005. Pembukuan atas persedian dilakukan secara perpetual.
• Jurnal
untk transaksi tsb:
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
03/03/12
|
Persedian barang dagangan
Pajak Masukan
Kas/Bank
|
5.000.000
500.000
|
5.500.000
|
|
Catatan:
Pajak Masukan : 10% X Rp 5.000.000 = Rp
500.000
Harga 1 unit barang dagangan adalah Rp
5.000.000 : 100 unit = Rp 500.000
|
|||
Pd tgl 31 Maret 2012, PT. B menjual 30 unit
brg dagangan secara tunai dng harga jual per masing-masing unit sebesar Rp
70.000 (belum termasuk PPN) .
Jurnal transaksi tsb:
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
31/03/12
|
Kas/bank
Pajak
Keluaran
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persedian
Barang dagangan
(30 unit X Rp 50.000)
|
2.310.000
1.500.000
|
210.000
2.100.000
1.500.000
|
|
Catatan:
Pajak Keluaran : 10 % X Rp
2.100.000 = Rp 210.000
Persedian brg dagangan yg tersisa dan
tercatat dlm pembukuan PT. B per tanggal 31 Maret 2012 adalah : 70
unit X Rp 50.000 = Rp 3.500.000
|
|||
Jika PT. B belum dikukuhkan sebagai PKP maka
jurnal pada saat pembelian brg dagangan sbb:
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
03/03/12
|
Persedian barang dagangan
Kas/ Bank
|
5.500.000
|
5.500.000
|
PT. B tdk dpt mengkreditkan Pajak Masukannya
sehingga Pajak Masukan dimasukkan sebagai harga perolehan brg dagangan. Jadi I
unit barang dagangan adalah Rp 5.500.000 : 100 unit = Rp 55.000.
Jurnal transaksi penjualan:
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
31/03/12
|
Kas/Bank
Penjualan
Harga Pokok Penjulan
Persedian
brg dagangan
(30 unit X Rp 55.000)
|
2.100.000
1.650.000
|
2.100.000
1.650.000
|
Karena bukan PKP maka PT. B tidak memungut
Pajak keluarn
No. 8
Jawaban:
Diketahui :
PT anugerah : Rp 30.000.000
PT Budi : Rp 20.000.000
PT cika : Rp 10.000.000
Ditanya ? Nilai NPWP nya adalah?
Harga jual + nilai residu
= 30.000.000 + 20.000.000
= 50.000.000
Jadi nilai residu nya adalah
=50.000.000- 10.000.000
=40.000.000
Jadi nilai NPWP nya adalah 40.000.000